Inilah 10 Teknologi Canggih Asli Buatan Indonesia

Inilah 10 Teknologi Canggih Asli Buatan Indonesia - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) meluncurkan sebuah Radar Pengawas Pantai (Coastal Surveillance Radar). Radar asli buatan Indonesia itu diberi nama Indonesia Sea Radar (ISRa).Radar ini akan lebih banyak membantu dalam bidang transportasi. Tetapi, tidak menutup kemungkinan untuk membantu bidang lain, seperti pertahanan selain itu terdapat juga 10 Teknologi paling canggih buatan asli Indonesia
 

1. Panser Anoa 
 

Namanya terilhami dari mamalia khas Sulawesi, Anoa tampilannya tidak kalah dengan buatan Eropa. Kelahirannya disiapkan untuk mewujudkan kemandirian di bidang alutsista oleh Departemen Pertahanan dan PT Pindad. Panser beroda 6 ini mampu melaju hingga kecepatan 90 Km/jam. Mampu melompati parit selebar satu meter dan menanjak dengan kemiringan sampai dengan 45 derajat. Panser ini dilapisi baja anti peluru yang apabila diberondong dengan AK47 atau M-16 dijamin tidak akan tembus.
 
2. Pesawat Gatotkaca N-250
 

Pesawat ini adalah pesawat regional komuter turboprop rancangan asli IPTN (Sekarang PT. Dirgantara Indonesia) Diluncurkan tahun 1995. Kode N artinya Nusantara, menunjukan bahwa desain, produksi dan perhitungannya dikerjakan di Indonesia atau bahkan Nurtanio, yang merupakan pendiri dan perintis industry penerbangan di Indonesia. Pesawat ini diberi nama Gatotkaca dan primadona IPTN merebut pasar kelas 50-70 penumpang.
 
3. KRI-Krait-827
 

Kapal perang ini merupakan hasil saling tukar ilmu antara TNI AL lewat fasharkan (Fasilitas Pemeliharaan dan Perbaikan) Mentigi dan PT Batan Expressindo Shipyard (BES), Tanjung Guncung. Dikerjakan selama 14 Bulan dan 100 % ditangani oleh putra-putri Indonesia. Berbahan baku aluminium, bertonase 190 DWT dengan jarak jelajah sekitar 2.500 Mil. Dilengkapi dengan radar dengan jangkauan 96 Nautical Mil (setara 160 Km) dengan system navigasi GMDSS area 3 dengan kecepatan terpasang 25 Knots
 
4. Smart Eagle II (SE II)
.

Merupakan Prototype pertama UAV (Unman Aerical Vehicle) yang dibuat PT. Aviator Teknologi Indonesia guna kepentingan intelegen Indonesia. SE II menggunakan mesin 2 tak berdiameter 150cc, mampu terbang hingga 6 Jam. Dilengkapi dengan colour TV Camera. Mampu beroperasi dimalam hari dengan menggunakan Therman Imaging (TIS) kamera untuk opsi penginderaannya.
 
5. Mobil Arina-SMK
 
Mobil ini dirancang menggunakan mesin sepeda motor dengan kapasitas mesin 150cc, 200cc dan 250cc. Konsumsi bensin hanya 1 liter untuk 40 km. Panjang 2,7 meter, lebar 1,3 meter dan tinggi 1,7 meter sehingga bisa masuk jalan dan gang yang sempit. Dinamakan Arina-SMK karena pembuatannya bekerja sama dengan Armada Indonesia (Arina) dengan siswa-siswa SMK.


6. Senjata baru buatan Indonesia
 
Patutlah Kita Bangga Terhadap Indo Yang Sedang Maju Dibidang militer
ss-1


ss-4
ss-5
Assault rifle

ss-10
Sub Machine Gun

ss-13
7. Chip Asli Buatan Indonesia

Chipset Wimax Xirka, sebuah chip yang dibuat oleh orang Indonesia asli, Bukan usaha mudah memang membuat chip dengan kompleksitas yang cukup tinggi. Xirka yang dikawal beberapa engineer Indonesia ini mulai dikembangkan pada 2006. Chipset ini terdiri dari dua spesifikasi, yakni Chipset Xirka untuk Fixed Wimax dan Chipset Xirka untuk Mobile Wimax. Untuk fixed wimax telah diluncurkan pada Agustus tahun ini. Sedangkan mobile wimax rencananya diluncurkan pada quartal keempat 2009.Produk asli buatan Indonesia ini diluncurkan langsung oleh Menteri Riset dan Teknologi Republik Indonesia, Kusmayanto Kadiman. Beliau menjelaskan, seluruh komponen di dalam Xirka merupakan buatan Indonesia. Operator yang memberikan layanan Wimax wajib menggunakan Xirka.
 
8. PC TABLET WAKAMINI

Wakamini adalah komputer tablet seratus persen buatan Indonesia dengan harga yang bisa dijangkau siapapun, Rp3.599.000. Dari sisi layarnya, desain komputer tablet lokal ini tergolong unik yang dapat diputar 180 derajat, berukuran 10 inchi dan memiliki empat varian warna; coklat, merah, hitam dan biru. Sistem operasinya menggunakkan Windows 7 Home Premium dan Ultimate, dengan layar sentuh. Wakamini dibekali dengan prosesesor Intel Atom N450 berkecepatan 1,66 Ghz,RAM (Random Access Memory) sebesar 1 GB DDR2, Ruang penyimpanan 250 GB, sedangkan bobotnya 1,35 KG dengan Wifi “4 in 1″ card reader dan 1,3 MP Webcam dengan batrai berdaya tahan tiga jam.Sementara Wakatobi berukuran lebih mungil dan didesain untuk anak-anak, hanya 8,9 inchi. Desain layarnya juga unik, demikian pula harganya yang cukup menarik Rp2,999.000 per unit atau termurah di kelasnya. Tapi berbeda dari saudaranya, Wakatobi tidak mendukung fitur multi touch. Prosesor Wakatobi adalah Intel Atom N270 berkecepatan 1,6 Ghz, dengan RAM 1 GB DDR2. Bobotnya hanbya 1,25 kg
 
9. ROBOT TEMPUR
 
Lembaga Pengkajian Teknologi (Lemjitek) TNI AD, Karangploso, Kabupaten Malang, mampu menciptakan robot tempur.
 

prototype robot tempur ini sudah beberapa kali diujicobakan,dan mampu menempuh jarak hingga 1 km dari pusat kendali. “Ukurannya 1,5 m kali 0,5 m dengan berat sekitar 100 kg. Robot ini memiliki mesin penggerak dua roda,dan mampu mengangkut beban hingga sekitar 150 kg, kecepatan maksimalnya bisa mencapai 60 km/jam,” terangnya. Robot yang diciptakan pada tahun 2009 dan belum memiliki nama ini, digerakkan dengan tenaga listrik dari dua baterei yang tersimpan di dalam bodi robot.
Dua baterei ini memiliki kekuatan 36 volt yang berfungsi untuk penggerak, dan 12 volt untuk sistem kontrolnya. Gunawan mengaku, kondisi robot ini belum sepenuhnya sempurna karena baru selesai proses perakitannya, kemungkinan masih sekitar 70-80% dari kondisi ideal yang diinginkan.
 
10. PELURU KENDALI
 

Walaupun, roket RX-420 masih jadi pertimbangan Departemen Pertahanan, apakah mampu menjadi salah satu senjata penangkal di darat yang dapat diandalkan sehingga, Indonesia tidak memerlukan armada kapal atau senjata perang lainnya, selain faktor biaya yang dominan besar.
 
ide produksi rudal dalam negeri mulai tercetus tahun 2005. Dana sebesar Rp 2,5 miliar digelontorkan untuk proyek pembuatan rudal pada tahun itu, dan bila itu terwujud Dephan akan menggandeng PT Pindad Indonesia, pabrik senjata dalam negeri yang melakukan penelitian hulu ledak kaliber 122 milimeter. Saat ini, LAPAN telah berhasil meluncurkan roket dengan kekuatan jarak tempuh 100 kilometer, dan memiliki kecepakatan luncur awal 4 kali kecepatan suara.

Indonesia-Qatar Inginkan Peningkatan Kerjasama

✈ Duta Besar Qatar untuk Indonesia Ahmed Jassim al-Hammar saat memberikan keterangan kepada wartawan di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Senin (17/4/2017). Jassim al-Hammar bertemu Wakil Presiden Jusuf Kalla untuk menyampaikan undangan Forum Doha dan berdiskusi soal peningkatan hubungan kerja sama di berbagai bidang. [ANTARA News/Vicki Febrianto]

Pemerintah Indonesia dan Qatar mengharapkan adanya peningkatan kerja sama antarkedua belah pihak, baik kerja sama bidang ekonomi, pertahanan maupun sektor investasi.

Duta Besar Qatar untuk Indonesia Ahmed Jassim al-Hammar seusai bertemu dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan baik Indonesia dan Qatar mengharapkan adanya peningkatan hubungan kerja sama di berbagai bidang.

"Pembicaraan kami tadi untuk mencari peluang kerja sama yang lebih luas, untuk semakin mengembangkan hubungan Indonesia dan Qatar. Hubungan kedua negara saat ini sangat baik," kata Jassim al-Hammar, di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Senin.

Jassim al-Hammar menambahkan saat ini Qatar telah melakukan berbagai investasi di Indonesia. Beberapa investasi Qatar di Indonesia antara lain adalah Qatar National Bank (QNB), kepemilikan saham Indosat Ooredoo, dan investasi di MatahariMall.

"Ke depan, kami akan menaruh perhatian jika ada peningkatan investasi di Indonesia," ujar Jassim al-Hammar.

Dalam kesempatan tersebut, Jassim al-Hammar juga menyampaikan surat undangan dari pemerintah Qatar untuk Wakil Presiden Kalla yang diharapkan hadir dalam Forum Doha yang akan diadakan pada 14-15 Mei 2017 di Doha, Qatar.

Forum tersebut merupakan forum internasional yang nantinya akan banyak menghadirkan kepala negara ataupun kepala pemerintahan, serta wakil organisasi-organisasi internasional. Dalam forum tersebut, nantinya akan membicarakan tentang demokrasi, kebebasan dan peningkatan perdamaian di seluruh bangsa.

Selain itu, juga akan dilakukan diskusi terkait politik, ekonomi, serta isu-isu regional maupun internasional. Salah satu topik yang akan dibahas mengenai krisis pengungsi.

"Tujuan utama dari Forum Doha tersebut adalah membuka forum tersebut seluas-luasnya bagi elemen pemerintahan ataupun masyarakat guna membicarakan demokrasi dan peningkatan perdamaian di seluruh dunia," kata Jassim al-Hammar.

  antara  

[Video] PT Pindad Targetkan Ekspor Alutsista

Liputan AntaraTV PT Pindad meningkatkan target jumlah ekspor produk unggulannya ke luar negeri hingga 20 persen. Hal ini dilihat dari potensi PT Pindad yang kerap menelurkan produk-produk unggulan dibidang pertahanan dan keamanan, dan menjadi juara 9 tahun berturut-turut dalam lomba-lomba internasional.


  Youtube  

Mesir Kepincut "Tank Boat" Buatan Pindad

Ilustrasi Tank boat X18 Antasena [Tank Boat]

P
rodusen alat utama sistem pertahanan (alutsista) PT Pindad (Persero) memperkenalkan produk kendaraan tempur terbarunya yakni tank boat dengan nama Antasena.

Corporate Secretary PT Pindad Bayu Fiantoro mengatakan, salah satu negara timur tengah yaitu Mesir sangat berminat membeli tank boat Antasena setelah diperkenalkan pada pasar internasional melalui pameran Indo Defence 2016 lalu.

"Saat ini Mesir menjadi negara yang kami lihat paling berminat," ungkap Bayu di pabrik Pindad, Bandung, Selasa (18/4/2017).

Bayu menjelaskan, untuk mengetahui secara lengkap terkait spesifikasi, teknologi, dan harga tank boat Antasena, Mesir telah mengirim perwakilannya ke kantor Pindad.

"Perwakilan (Mesir) sudah kesini (Bandung) untuk mengetahui secara detail terkait Antasena, dan sampai saat ini baru Mesir, kami terus coba pasarkan," jelas Bayu.

Menurut Bayu, 80 persen produksi Pindad baik kendaraan tempur dan amunisi untuk memenuhi pasar dalam negeri, dan kemudian sisanya ke pasar internasional.

Bayu memaparkan, untuk tahun 2017 Pindad menargetkan akan memproduksi kendaraan tempur sebanyak 200 unit dengan berbagai tipe, kemudian senjata sebanyak 50.000 unit dan 150 juta amunisi.

Sebagai informasi, tank boat Antasena memiliki panjang 18 meter dan mampu menjelajah pada perairan dangkal. Kemudian tank boat Antasena mampu melaju hingga kecepatan 40 knots dengan daya jelajah 400 nautical mile (NM).

  Kompas  

Ujicoba "Rescue Drone" Buatan Anak Bangsa

✈ Di Jatiluhur Rescue Drone buatan Yulian Paonganan Alias Ongen beserta tim tengah diujicoba di Waduk Jatiluhur, Purwakarta, Jawa Barat, Senin (10/4/2017). Rescue Drone ini bisa dikirim dalam waktu 20 detik untuk korban kecelakaan di laut, sehingga bisa meminimalisir jumlah korban. [istimewa]

Sebagai salah satu upaya untuk meminimalkan korban kecelakaan di laut, anak bangsa yang digawangi Dr Yulian Paonganan atau yang biasa disapa Ongen telah berhasil membuat "Marine Rescue Drone"

"Wahana tanpa awak ini dirancang untuk bisa memberikan 'lifebuoy' (pelampung keselamatan) kepada korban kecelakaan di laut dalam waktu yang sangat cepat sebelum mendapatkan pertolongan dari alat penyelamat lainnya seperti rescue boat," kata Ongen di sela uji coba "rescue drone" di Waduk Jatiluhur, Purwakarta Jawa Barat, Senin.

Dalam uji coba atau simulasi "rescue drone" tersebut berhasil memberikan pelampung kepada korban tenggelam di Waduk Jatiluhur, dalam waktu 20 detik korban sudah mendapatkan 'lifebuoys' tersebut.

"Uji coba atau simulasi ini merupakan finalisasi dari riset pembuatan "Marine Rescue Drone" yang kami lalukan melalui Indonesia Maritime Institute dan tahun ini sudah bisa diproduksi massal untuk kepentingan rescue di laut," kata Ongen dalam keterangan resminya.

  antara  

Senjata Api Buatan Anak Negeri

Senapan SS2 buatan Pindad yang dipakai lomba menembak. (KOMPAS.com/Putra Prima Perdana)

S
ebagai bangsa dengan bentang pulau dan lautan yang luas, Indonesia harus memiliki kemampuan memproduksi alat utama sistem pertahanan (alutsista) secara mandiri.

Sebab, kekuatan alutsista menjadi modal utama negara dalam mempertahankan setiap jengkal wilayahnya. Di Indonesia sendiri, ada salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang memang secara khusus memproduksi alutsista secara mandiri yakni PT Pindad (Persero).

Pindad saat ini memiliki lini produksi di dua lokasi yakni Bandung Jawa Barat dan Malang Jawa Timur. Pabrik yang berlokasi di bandung memproduksi senjata, kendaraan tempur, hingga produk industri.

Lokasi pabrik di Bandung menempati lahan seluas 66 hektar dan memperkerjakan kurang lebih 1.880 karyawan.

Sementara untuk pabrik yang berlokasi di Malang, khusus memproduksi amunisi dan bahan peledak.

Kedua lini produksi tersebut sengaja dipisahkan karena mempertimbangkan faktor keamanan. Kompas.com berkesempatan mengunjungi pabrik Pindad yang berlokasi Bandung untuk menjajal senjata buatan anak negeri yang telah mengharumkan nama Indonesia di dunia internasional.

Dalam kesempatan tersebut Kompas.com berkesempatan mencoba senapan laras panjang dengan jenis Senapan Serbu (SS2 V1) dalam acara lomba tembak bersama awak media di Lapangan Tembak Kendaraan Khusus PT Pindad, Jalan Gatot Subroto, Kota Bandung, Selasa (18/4/2017).

Sebagai orang yang awam, menggunakan senjata api bukanlah perkara mudah, apalagi harus membidik target dengan tepat sasaran, dan juga menjaga fokus titik pandang hingga menopang berat dari senjata itu sendiri.

Maklum, satu unit senjata laras panjang SS2 V1 buatan Pindad memiliki bobot kurang lebih 3,5 kilogram dan mampu menembak target dalam jarak 500 meter dengan kecepatan peluru 940 meter per detik.

Setelah mencoba senapan laras panjang SS2 V1, ternyata tidak sulit seperti yang dibayangkan. Senjata ini memiliki tingkat akurasi yang tinggi dan memiliki daya hentak yang tidak terlalu besar ketika peluru dicetuskan sehingga mudah digunakan untuk penembak pemula.

Engineering Manager PT Pindad, Yasir Arafat menjelaskan, senapan laras panjang jenis SS2-V1 memang dirancang oleh Pindad agar sesuai dengan postur tubuh orang Indonesia.

Yasir menjelaskan, dalam perancangan senjata tersebut, Pindad melibatkan Tentara Nasional Indonesia (TNI), agar kemudian produksinya dapat sesuai kebutuhan aparat keaman negara.

"Senapan SS2 ini desainnya orisinil dari PT Pindad. Prototipenya melibatkan user, ada masukan-masukan dari TNI AD, mulai dari tarikan picu pada saat pembidikan hingga hentakannya. Jadi bisa dikatakan ini sesuai dengan postur Indonesia dan Asia," papar Yasir.

Yasir menjelaskan, dalam senjata tersebut, PT Pindad juga membuat tarikan picu yang mudah digunakan bagi profesional maupun pemula.

"Mesin tarikan picu disesuaikan dengan kebutuhan dari user (pengguna). Kalau standarnya, 2 sampai 3,5 kilogram maksimum. Jadi tidak terlalu ringan dan tidak terlalu berat sesuai standar TNI," kata Yasir.

Hal ini terbukti ketika Kompas.com mencoba senapan laras panjang tersebut. Saat melepaskan peluru, hentakan dari senapan tidak terlalu keras dan juga tingkat akurasi dalam membidik sasaran juga terbilang cukup baik.

Hingga saat ini PT Pindad telah memproduksi senapan laras panjang dari seri SS2V1 hingga seri SS2V7. Pengembangan terus dilakukan terhadap akurasi tembakan hingga kecepatan dan daya jelajah peluru yang disesuaikan dengan medan tempur.

Kebanggaan terpancar setelah menggunakan senapan laras panjang SS2-V1, karena anak negeri pun sudah mampu dan membuktikan diri bisa memproduksi senjata secara mandiri.

Direktur Bisnis Industrial PT Pindad Bobby Sumardiat mengatakan, bahwa yang berkarya di PT Pindad adalah benar-benar anak negeri.

"Di sini yang berkarya anak Indonesia, Kartu Tanda Penduduknya Indonesia, lahirnya ada yang di Bandung, Cirebon, Semarang, jadi mereka yang berkarya," papar Bobby.

Pada akhir tahun 2016 kontingen TNI AD berhasil keluar sebagai juara umum lomba tembak pada ASEAN Armies Rifle Meet (AARM) ke-26.

Prajurit TNI AD berhasil mengharumkan nama Indonesia dengan memakai senjata buatan dalam negeri PT Pindad.

Kontingen Indonesia memakai sejumlah jenis senjata buatan Pindad. Di antaranya senapan SS2-V1 Heavy Barrel dan karaben SS2-V2 Heavy Barrel.

Dalam ajang tersebut, TNI AD berhasil meraih 6 trofi. Tim TNI AD juga mempersembahkan 21 medali emas, 15 medali perak dan 14 medali perunggu.

  Kompas  

Indonesia Akan Mulai Pakai Biofuel

http://angkasa.grid.id/wp-content/uploads/2017/04/dirjen-Corsia.jpgDirjen Perhubungan Udara Agus Santoso (tengah) saat memberikan keterangan usai pembukaan seminar CORSIA. [Tiko/ Hubud Kemenhub]

Pesawat-pesawat di Indonesia ditargetkan memakai biofuel yang dicampur dengan avtur. Hal ini untuk meminimalkan dampak emisi rumah kaca dari penerbangan.

Hal tersebut di sampaikan oleh Dirjen Perhubungan Udara Agus Santoso seusai membuka seminar regional Carbon Off setting and Reduction Scheme for International Aviation (CORSIA) di Jakarta, hari ini, Senin (10/4/2017).

Kami harapkan di akhir tahun sudah dipakai sekitar 2 persen saja dulu. Ini merupakan komitmen global kami untuk mengurangi perubahan iklim,” ujar Agus.

Selain terkait pesawat, Indonesia juga akan melakukan pengurangan emisi dengan melakukan beberapa hal lain. Yaitu :

♞Penyusunan kebijakan, prosedur, dan pengembangan SDM.
♞ Efisiensi prosedur operasional pesawat udara.
♞ Pemanfaatan bahan bakar terbarukan untuk pesawat udara dan energi terbarukan di bandar dengan target penggunaan bahan bakar ramah lingkungan sebesar 2% pada akhir tahun 2016.
♞ Penggunaan armada pesawat yang lebih baru dan ramah lingkungan.
♞ Peningkatan Air Traffic Management dengan Performance Based Navigation (PBN).
♞ Implementasi bandar udara ramah lingkungan.
♞ Penyiapan infrastruktur implementasi market-based measures.

Menurut Agus, Indonesia gembira atas penunjukan sebagai tuan rumah seminar regional ini. Karena hal tersebut berarti bahwa komitmen dan tindakan Indonesia dalam hal perlindungan lingkungan diakui oleh ICAO dan dunia internasional. Indonesia sudah mempunyai peta jalan (roadmap) untuk mereduksi emis udara dari dunia penerbangan.

“Sejak ditetapkan dalam ICAO Assembly Resolusi A37-19, Indonesia melalui Ditjen Perhubungan Udara mulai menyusun Indonesia Action Plans yang disampaikan ke ICAO tahun 2013. Sesuai rekomendasi ICAO di mana Action Plans harus di-update setiap 3 tahun, kami kembali menyampaikan update State Action Plans pada Juni 2015. Secara nasional, Indonesia Action Plans terus di-update setiap tahun untuk memonitor progres implementasi dari setiap upaya mitigasi,” ujarnya.

Agus menambahkan, saat ini Indonesia juga sedang melakukan up-date Action Plans dan berharap dapat segera disampaikan ke ICAO lagi. “Jadi kita punya kontribusi yang nyata untuk eliminasi emisi udara dari penerbangan,” ujarnya lagi.

  angkasa